Kanal Utama. Program kemitraan Pendidikan Kejuruan yang dijalin Kementerian
Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian dan Kamar Dagang dan Industri
Trier Jerman (IHK Trier) diharapkan bisa mengurangi pengangguran di
Indonesia. Pasalnya, keterbatasan pendidikan membuat pengangguran
Indonesia semakin banyak.
”Pengembangan pendidikan kejuruan sistem ganda berdasarkan contoh Jerman di Indonesia diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran anak muda yang tinggi dan meningkatkan kompetensi keahlian,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin di Jakarta.
Lebih lanjut Rudy menerangkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan yakni memastikan dunia usaha dan dunia industri yang mengintegrasikan pembelajaran di perusahaan dalam pendidikan kejuruan sistem ganda. Program Kemitraan Tahun 2018 hingga 2021 ini, kata Rudy, menggandeng sisi industri yang selama ini kurang dilibatkan dalam pendidikan kejuruan.
Ditambah mengembangkan struktur yang menyeluruh untuk organisasi-organisasi mitra di Indonesia, yang dijadikan sebagai contoh sukses untuk multiplikasi. Kemudian, organisasi-organisasi mitra dari dunia usaha dan dunia industri di Indonesia juga diharapkan dapat menentukan target dan isi program secara signifikan.
“Karena itu, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang secara konsisten digunakan dalam program,” tandas Rudy.
Kemudian terakhir, pengalaman dan keahlian dari Jerman akan secara khusus disampaikan oleh para pelaku yang setiap harinya berkecimpung di bidang pendidikan kejuruan dan pelatihan.
”Program ini juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah terkait, program-program bantuan lainnya, sekolah-sekolah kejuruan, asosiasi-asosiasi profesi dan perusahaan-perusahaan terkait,” pungkas Rudy.
”Pengembangan pendidikan kejuruan sistem ganda berdasarkan contoh Jerman di Indonesia diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran anak muda yang tinggi dan meningkatkan kompetensi keahlian,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin di Jakarta.
Lebih lanjut Rudy menerangkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan yakni memastikan dunia usaha dan dunia industri yang mengintegrasikan pembelajaran di perusahaan dalam pendidikan kejuruan sistem ganda. Program Kemitraan Tahun 2018 hingga 2021 ini, kata Rudy, menggandeng sisi industri yang selama ini kurang dilibatkan dalam pendidikan kejuruan.
Ditambah mengembangkan struktur yang menyeluruh untuk organisasi-organisasi mitra di Indonesia, yang dijadikan sebagai contoh sukses untuk multiplikasi. Kemudian, organisasi-organisasi mitra dari dunia usaha dan dunia industri di Indonesia juga diharapkan dapat menentukan target dan isi program secara signifikan.
“Karena itu, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang secara konsisten digunakan dalam program,” tandas Rudy.
Kemudian terakhir, pengalaman dan keahlian dari Jerman akan secara khusus disampaikan oleh para pelaku yang setiap harinya berkecimpung di bidang pendidikan kejuruan dan pelatihan.
”Program ini juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah terkait, program-program bantuan lainnya, sekolah-sekolah kejuruan, asosiasi-asosiasi profesi dan perusahaan-perusahaan terkait,” pungkas Rudy.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |